Cara Optimalkan Perangkat Audio Honda HR-V | Tips Audio Mobil – Honda HR-V menjadi model Crossover Utility Vehicle (CUV) pertama Honda di Indonesia yang diperkenalkan pertama kali pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 lalu. Sebagai salah satu model ujung tombak penjualan Honda, mereka menawarkan Honda HR-V dengan banyak fitur, termasuk suguhan fitur hiburan (audio) yang mumpuni. Seperti apakah kualitas audio yang dihadirkan? Untuk membuktikan kemampuan pemanja telinga Honda HR-V 1.8 Prestige, kami membawanya ke Afung, instalatur Mobiltronik di Jl. Metro Indah Raya Blok A3 No.12-14 Sunter , Jakarta Utara.
Fitur
Pada varian tertinggi Honda HR-V ini, telah terbenam Head Unit (HU) Kenwood tipe DDX 7035BT, yang merupakan HU double-DIN DVD Multimedia AV Receiver yang dilengkapi layar LED 7 inci VGA Touch Display sebagai pusat kontrol dari berbagai hiburan di dalam mobil. Peranti audio tersebut menggunakan Advanced Audio Video System yang kompatibel dengan berbagai format musik melalui media seperti AM/FM radio, CD/DVD Player, MP3/WMA, iPod/iPhone/Android, USB Port dan HDMI Port yang berada dalam glove box, serta dapat terkoneksi dengan aplikasi AUPEO untuk Radio Streaming yang ada di smartphone.
Fitur yang dimiliki khusus sektor audio yakni terdapat equalizer tujuh band, subwoofer output, speaker select, subwoofer level, digital sound processor, speaker positioning, digital time alignment, display off mode, back up camera input serta drive equalizer untuk meningkatkan frekuensi rendah ketika kendaraan bergerak. “ Terdapat menu drive equalizer untuk meningkatkan frekuensi bawah sebagai kompensasi dari road noise. Ketika kendaraan bergerak, road noise akan mengganggu frekuensi rendah, sehingga frekuensi otomatis dinaikan,” papar Afung.
Tonal Balance
Dalam rangka menilai kualitas semburan sistem audio HR-V, Afung menggunakan Real Time Analyzer (RTA) tanpa mengubah setingan audio bawaan pabrik. Saat pengetesan pink noise, semua level frekuensi dan yang lain berada posisi nol (0) dan drive equalizer tetap menyala.Sebagai langkah standar penilaian, beberapa musik yang berasal dari CD EMMA juga turut diputar.
Pada saat uji coba pink noise, hasilnya bisa dilihat dari grafik terdapat kekurangan . “Untuk equalizer perlu diatur ulang di frekuensi 500Hz dan 16KHz yang agak kurang. Dari pengujian pink noise, grafik menunjukan penurunan pada frekuensi 500Hz. Sudah saya coba adjust lewat fitur equalizer di HU, namun tak membantu. Ada dua kemungkinan yang menjadi penyebabnya. Yang pertama adalah resonansi dari door trim atau memang mobil ini cancel sendiri di frekuensi 500 Hz karena posisi dan ruang,” papar Afung, menjelaskan dengan antusias.
Optimalisasi
Data dari grafik RTA juga menunjukan mid bass yang terlalu over. Untuk itu Afung menyarankan untuk optimalisasi standar dengan menurunkan frekuensi 62,5 Hz pada -1dB, frekuensi 400Hz dinaikan +3 dB, frekuensi 6,3 KHz dinaikan +2dB, dan frekuensi 16KHz dinaikan 5dB. Posisi tweeter menurut Afung kurang bagus lantaran posisinya jauh dari telinga pengemudi. “Seharusnya suara atas akan lebih enak jika sepasang tweeter diletakan pada pilar A, sejajar dengan telinga,” lanjutnya.
Meski begitu, kontur dashboard dan kedalamannya terbilang sangat bagus untuk pengembangan sound quality (SQ) 3-way. Jika konsumen hendak melakukan upgrade custom audio maka kontur semacam itu akan sangat membantu. Untuk optimasi, hal yang paling dasar dilakukan adalah menambahkan sepasang peredam pada door trim.
Langkah berikutnya adalah menambahankan subwoofer active slim delapan inci yang bisa langsung tersambung dengan HU. Kemudian jika kurang puas, konsumen bisa melakukan penggantian speaker depan dengan penambahan amplifier plus external processor. Atau jika ingin yang lebih praktis, Afung menyarankan menambahkan processor yang sudah built in amplifier dengan dana mulai dari Rp 3 jutaan.
Sumber
Untuk mengetahui secara detil setiap angsuran Mobil, bisa menggunakan Form Simulasi kredit dibawah ini
Form Simulasi Kredit_____________________________________________________________________________